Friday, December 11, 2020

POLA ASUH ANAK DI ERA DIGITAL

 Perkembangan teknologi yang semakin pesat memberikan dampak yang sangat signifikan dalam berbagi aspek kehidupan manusia. Banyak manfaat yang diperoleh dari perkembangan teknologi ini. Sesuai dengan tujuan diciptakannya suatu teknologi, maka suatu teknologi pada dasarnya berguna untuk membantu mempermudah manusia dalam berbagai hal dalam kehidupannya. Namun tidak dapat dipungkiri jika perkembangan teknologi nyatanya juga nimbulkan dampak negatif dalam kehidupan. Hal ini bagai dua sisi mata uang yang berbeda dalam kepingan yang sama. 

Salah satu dampak dari adanya perkembangan teknologi yaitu timbulnya gaya hidup serba instan. Budaya instan ini lahir dari permintaan manusia yang tidak ingin susah dengan sebuah proses. Manusia dibuat menjadi mahluk yang ingin serba praktis dan cepat dalam menyelesaikan sesuatu. 

Theodore Adorno dan Max Horkheimer dalam bukunya, Dialektika Pencerahan (2014), menyatakan kajian budaya instan lahir dari sebuah spontanitas. Budaya tersebut terbentuk atas sikap konsumerisme masyarakat yang terbentuk berdasarkan desain oleh pasar. Budaya ini dipandangnya sebagai budaya yang mencoba melawan proses. Menurut Ardono, budaya ini jelas lahir dari kehendak kaptalisme yang dipoles oleh media massa sedemikian rupa hingga menjangkiti pola pikir dan perilaku masyarakat.

Sangat disayangkan jika akhirnya budaya instan membuat banyak orang melupakan esensi dari sebuah proses. Manusia dipaksa menerima kenyataan bahwa dunia ini baik-baik saja. Segala kenyamanan hidup dalam kemudahan ini adalah dianggap mutlak baik, tanpa ada yang salah. Tidak heran jika gaya hidup yang serba instan ini juga akhirnya diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan termasuk salah satunya dalam hal mengasuh anak.

Stacy Debroff, Chief Executive dari Influence Central, mengatakan kecenderungan orang tua memberikan anak ponsel lebih awal dari yang dari yang direkomendasikan para ahli adalah karena mereka merasa kerepotan dalam mengasuh anaknya. Apalagi jika orang tua tidak mendampingi dengan baik, maka akan menimbulkan efek negatif yang sangat besar.

Banyak orang tua zaman now yang tidak ingin repot saat menghadapi anak terlebih saat rewel. Apa lagi saat orang tua juga tengah sibuk dengan tuntutan pekerjaannya. Mau tidak mau mereka harus menggunakan cara-cara instan untuk mengatasi anaknya. Salah satu contohnya yaitu dengan menggunakan bantuan teknologi kekinian seperti gadget. Akhirnya anak mulai diperkenalkan dengan dunia digital.

Menurut Hardianto (2013) penggunaan gadget memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positifnya adalah dapat mengembangkan imajinasi dan melatih kecerdasan anak. Saat anak melihat gambar, tulisan dan angka maka akan menumbuhkan daya kreatifitas, kecerdasan anak dan mengembangkan kemampuan membaca, menghitung, serta rasa ingin tahu untuk menyelesaikan masalah. Namun penggunaan gadget secara terus menerus memberikan dampak yang buruk terhadap anak. Anak cenderung akan lebih sering menatap layar gadget dari pada untuk belajar atau pun berinteraksi dengan lingkungannya. Hal ini akan mengakibatkan anak kecanduan bermain game, internet atau bahkan konten-konten yang berisi pornografi.

Dampak negatif lainnya juga dikemukakan oleh Susan Greenfield dalam bukunya yang berjudul Mid Change, ia menyebutkan bahwa teknologi telah mengubah cara kerja otak anak-anak. Hal ini mengakibatkan anak-anak yang menggunakan sosial media dan gadget lebih rentan terkena depresi memiliki self esteem yang rendah, dan menjadi lebih narsistis (Beritagar, 16/8/2018).

Selanjutnya tingkat kematangan emosional anak rendah seperti yang dikatakan Susan Greenfield bahwa orang-orang nantinya akan menjadi seperti anak berusia tiga tahun. Selain itu juga berpengaruh dalam proses pengambilan resiko, kemampuan bersosialisasi yang rendah, dan identitas diri yang lemah, serta kemampuan memperhatikan yang rendah.

Sebuah kajian dari UCLA menemukan bahwa anak-anak yang tidak menggunakan gadget selama satu minggu ternyata memiliki kemampuan komunikasi non-verbal yang lebih baik dibandingkan kelompok anak yang setiap hari menggunakan gadget. Sehingga dapat disimpulkan bahwa anak-anak membutuhkan interaksi dengan lingkungan sekitarnya.

Efek lainnya dari penggunaan gadget yaitu terjadi gangguan kesehatan pada tubuh. Seperti yang dikutip dari Fox News 14 November 2019 bahwa seorang wanita mengalami kebutaan karena pembuluh darahnya pecah. Wanita tersebut diketahui bahwa setiap malam selalu bermain ponselnya. Hingga suatu pagi sekitar 5 menit setelah dia mengangkat sebuah telepon, mata kirinya tidak dapat melihat apa-apa.

Hal ini erat kaitannya dengan peran orang tua dalam mengontrol anaknya menggunakan teknologi digital seperti gadget. Orang tua dapat memberikan pola dan aturan tentang penerapan penggunaan gadget mulai dari mengurangi waktu bermain satu jam dalam sehari, hingga anak benar-benar lepas dari gadget. Selain itu, orang tua dapat mengalihkan perhatian anak terhadap gadget dengan cara memberikan kegiatan yang menyenangkan.

Mulai dari menyanyi, menari, dan melakukan kegiatan di luar ruangan atau pun dengan melakukan apa yang menjadi hobi anak. Orang tua juga bisa menerapkan wilayah-wilayah bebas teknologi digital seperti gadget seperti di meja makan, ruang keluarga dan lain sebagainya. 

Seharusnya anak tidak perlu diperkenalkan dengan teknologi digital di usia dininya. Anak yang masih berusia di bawah 12 tahun lebih baik menggunakan waktu luangnya untuk lebih mengenal lingkungan sekitar dan mulai belajar berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya. Pola asuh terhadap anakyang baik dan tepat sangat penting untuk pembentukan sikap anak itu sendiri. Jadi lebih baik jika orang tua tahu dampak yang dapat ditimbulkan dari mengenalkan teknologi digital pada anak. Sehingga orang tua dapat mempertimbangkan untuk memperkenalkan atau tidak teknologi digital pada anaknya.

Friday, November 6, 2020

DATANG SEBAB NYAMAN DAN PERGI MENINGGALKAN PERTANYAAN

 Kalaulah saya berkata panjang lebar untuk mengutarakan perasaanku terhadapmu mungkin satu malam pun tak akan pernah cukup. Panjangnya jalinan kasih kita dulu tak akan pernah hilang dari tiap sela lipatan hatiku. Sekalipun begitu indah masa itu tak bisa dipungkiri ada ayat-ayat yang sempat melukai hati. Tapi itu tak masalah bagiku. 

Hapir 1 tahun kita tak bersua. Aku hanya tau kau tengah menjalin kasih dengan wanita lain bahkan telah mengikatnya dalam sebuah janji suci pernikahan. Aku pun menikmati kebahagiaanmu itu dengan kedukaan sebab harusnya aku yang kau pinang. Tapi dengan seiring berjalannya waktu aku mulai sadar bahwa takdir memisahkan kita tanpa alasan. Tak ada kesalahan ku sedikitpun dalam mencintaimu selama ini yang pantas menjadi alasan takdir memisahkan kita. 

Takdirpun menuntunku pada sebuah kisah cinta dalam doa. Aku tak mampu melupakanmu. Bahkan aku tak mampu membencimu. Aku merahasiakan setiap rasaku bersama Tuhan. Aku berusaha menjadi wanita yang tampak baik-baik saja.

Tapi kini dirimu hadir kembali. Namun bukan untuk menyambut cintaku melainkan sebab keingintahuanmu saja. Kini engkau adalah suami orang.

Dengan dalih bahwa hanya aku yang mampu memahami apa maumu, kamu berhasil memenuhi rasa ingin tahu mu itu. Kau mampu membuatku menyatakan cinta yang selama ini hanya kusimpan dalam doa.  Kau tau bahwa aku tak membencimu bahkan kau tau bahwa cintaku tak berkurang sedikit pun untukmu. Sesaat Kau mampu membuatku jatuh cinta kembali. Kau datang penuh dengan dan sebab rasa nyaman. Sekalipun rasa nyaman itu mampu menutup kesadaranku bahwa kamu suami orang, pertanyaan besarku kepadamu selama ini yang belum terjawab mencoba menggangguku. Seolah aku harus bertanya kembali, mengapa kau mampu tinggalkan aku sedang aku adalah orang yang menemani perjuanganmu dari nol? Tapi dengan sekuat tenaga aku mehannya agar bahagia yang ku rasa sementara ini tak cepat berlalu.

Bahagia yang sementara ini ternyata belum sebanding dengan luka yang ku tahan bertahun lamanya. Saat kamu tak menghubungiku lagi untuk beberapa waktu aku merasa patah hati yang sama saat kamu pergi dulu. Aneh rasanya. Aku patah hati dengan suami orang. Hal yang seharusnya tak boleh aku lakukan. Tapi aku bisa apa selain menikmati rasa sakit sebab kepergianmu yang entah kapan datang lagi serta menyembunyikan rasa sakit dan penantianku padamu. Sedangkan kau datang sebab nyaman dan pergi meninggalkan pertanyaan. Seolah hatiku bagai ruang kosong yang tak bertuan dan tak berpintu yang dengan mudah kau masuk dan keluar begitu saja. 

Sejujurnya aku pun ingin menjadikan hatiku sebagai tempat spesial untuk orang yang teristimewa. Sayangnya aku tidak tau apa yang sebenarnya kau mau dariku. Aku berharap jika kau ingin masuk silahkan tapi tolong jangan kau keluar lagi. Tapi jika kau ingin keluar masuk dengan begitu saja maka silahkan kau pergi dan tak perlu kembali. Sebab aku tak mau kau datang sebab sebuah kenyamanan dan pergi meninggalkan pertanyaan. Inilah perjuangan terakhirku untukmu wahai kau yang telah menjadi suami orang.

#Perempuanfotocopy

Saturday, October 31, 2020

UJIAN HIDUP #1

Hidup kita ini bagaikan pantai dan laut yang selalu dihantam ombak kecil atau pun besar. Kita tidak bisa menghalanginya. Kita hanya bisa kuat menahan atau ikut arusnya.

Sunday, June 21, 2020

PEREMPUAN #10

Bertahun sudah saya memaksa hati ini untuk lupa akan kasihnya. Bahkan disepertiga malamku, aku tak henti-hentinya meminta pertolongan padaNya agar sudi kiranya Tuhan membantuku meng hilangkan perasaan kasih ini padanya. Tapi mengapa sampai detik ini hatiku masih saja merasa bahwa dia masih mengasihiku sekalipun jarak, ruang, dan waktu telah mampu menjadi jurang pemisah diantara aku dan dia. Sungguh berat Tuhan, ujian ini bagiku. Saya tak mampu mengutarakan kasihku padanya tapi saya masih saja merasakan kasihnya padku.
#Perempuanfotocopy 
#22Juni20202

Saturday, May 9, 2020

Memang benar, kertas yang sudah diremas tak akan pernah kembali seperti saat dia masih baru. Akan tersisa guratan-guratan didalamnya.




Wednesday, May 6, 2020

Jika kesabaran tak cukup untuk membuat kesadaran,  mungkin kehilangan akan menjadikan lebih paham bahwa yang tak pernah menyerah juga punya rasa lelah dan yang terus berjuang  pun memiliki alasan untuk tidak lagi bertahan.
#2Desember2019
Dibalik kelemahan seorang perempuan ada kekuatan dahsyat yang mampu menembus langit. Kekuatan itu adalah doa.

#6Mei2020