Wednesday, October 17, 2018

TANGGA PARTISIPASI


Tangga partisipasi akan menggambarkan bentuk dan penjenjangan dari partisipasi masyarakat. Apabila bentuk partisipasi menunjukkan macam aktivitas yang dilakukan oleh partisipan, maka penjenjangan akan menunjukkan tingkat kedalaman aktivitas partisipan. Sherry Arnstein pada tahun 1969 merumuskan tangga partisipasi sebagai indicator tingkat partisipasi dari yang terendah hingga yang tertinggi sebagai berikut:


1.     Manipulasi (manipulation). Pemerintah memberikan informasi, dalam banyak hal berupa informasi dan kepertcayaan yang keliru kepada warga. Dalam beberapa hal pemerintah melakukan mobilisasi warga yang mendukung/dibuat mendukung keputusannya untuk menunjukkan bahwa kebijakannya popular. (bukan bentuk partisipasi).
2.     Penentraman (placation). Pemerintah memberikan informasi dengan tujuan agar warga tidak memberikan perlawanan atas keputusan yang telah ditetapkan, seringkali didukung oleh pengerahan kekuasaan (baik hokum maupun psikologis).
3.     Sosialisasi (informing). Pemerintah memberikan informasi mengenai keputusan yang telah dibuat dan mengajak warga untuk melaksanakan keputusan tersebut.
4.     Konsultasi (consultation). Pemerintah meminta saran dan kritik dari masyarakat sebelum suatu keputusan ditetapkan. (2, 3 dan 4 bentuk lain dari tokenisme).
5.     Kemitraan (partnership). Masyarakat dilibatkan untuk merancang dan mengambil keputusan bersama pemerintah.
6.     Pendelegasian Kekuasaan (deleigated power). Pemerintah mendelegasikan keputusan untuk ditetapkan oleh warga.
7.     Pengawasan oleh Warga (citizen control). Warga memiliki kekuasaan mengawasi secara langsung keputusan yang telah diambil dan menolak keputusan yang bertentangan dengan tujuan yang telah ditetapkan. (5, 6 dan 7 wujud dari kekuasaan dan partisipasi warga).
Dengan pengertian yang hampir sama Pretty (1994) mengajukan adanya 7 tipologi partisipasi untuk menunjukkan bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat:

1. Partisipasi
    Pasif



2. Partisipasi  Memberikan Informasi


3. Partisipasi melalui Konsultasi






4. Partisipasi untuk Insentif Materi





5. Partisipasi Fungsional







6. Partisipasi Interaktif







7. Self-mobilisation
Masyarakat berpartisipasi dengan diberitahu apa yang akan berjalan atau telah terjadi. Merupakan pemberitahuan satu arah oleh pengelola administrasi atau pengelola proyek tanpa mendengarkan tanggapan masyarakat. Informasi yang dibagikan hanya milik professional dari luar.
Masyarakat berpartisipasi dengan menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti yang menggunakan pendekatan survei kuesioner atau sejenis. Masyarakat tidak memiliki peluang untuk mempengaruhi proses, temuan penelitian tidak dibagikan atau tidak dicek untuk keakuratan.
Masyarakat berpartisipasi dengan menjadi konsultan dan orang luar mendengar untuk memperoleh gambaran. Para professional dari luar menetapkan permasalahan dan jawabannya, dan mungkin memodifikasinya dengan tanggapan ringan dari masyarakat. Proses-proses konsultatif terkait tidak mengakui pembagian dalam pembuatan keputusan, dan para professional tidak memiliki tanggung jawab untuk menempatkan pandangan-pandangan masyarakat.
Masyarakat berpartisipasi dengan menyediakan sumber daya, contohnya tenaga kerja, untuk imbalan seperti makanan, uang atau insentif materi lainnya. Banyak penelitian on-farm jatuh dalam kategori ini, ketika petani menyediakan lahan tetapi mereka tidak terlibat dalam uji coba atau proses pembelajaran. Sangat umum melihat partisipasi jenis ini, sekarang segera masyarakat tidak melanjutkan kegiatan-kegiatan ketika insentif selesai.
Masyarakat berpartisipasi dengan membentuk kelompok  kelompok untuk melaksanakan tujuan-tujuan proyek yang telah ditetapkan sebelumnya, dimana dapat melibatkan organisasi sosial pengembangan atau peningkatan dari luar sebagai penggagas. Keterlibatan cenderung tidak dari tahapan awal siklus proyek atau pada perencanaan, tetapi lebih setelah keputuisan-keputusan utama telah dibuat. Kelembagaan jenis ini cenderung tergantung penggagas dan fasilitator dari luar, tetapi mungkin menjadi mandiri.
Masyarakat berpartisipasi dalam analisis bersama yang mengarah keperencanaan aksi dan pembentukan kelembagaan-kelembagaan lokal baru atau penguatan yang sudah ada. Bentuk ini cenderung melibatkan metodologi-metodoligi lintas ilmu yang melihat beragam perspektif dan menjalankan proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur. Kelompok-kelompok ini akan mengambil alih keputusan-keputusan lokal, dan akibatnya masyarakat akan tetap menjaga struktur-struktur dan praktek-praktek.
Masyarakat berpartisipasi dengan mengambil inisiatif tanpa tergantung lembaga-lembaga luar untuk merubah system. Mereka mengembangkan kontak dengan lembaga-lembaga luar untuk kebutuhan sumber informasi dan praktek, tetapi tetap memelihara pengawasan bagaimana sumber-sumber digunakan. Gerakan mandiri dan aksi bersama mungkin atau mungkin tidak akan menantang keberadaan distribusi kekayaan dan kekuasaan yang tidak adil.

Sedangkan UNDP (1997) menyusun tangga partisipasi mulai dari Manipulöasi, Informasi, Konsultasi, Membangun Konsensus, Pembuatan Keputusan, Berbagi Resiko, Kerjasama dan Mengatur Sendiri.

No comments:

Post a Comment