Sebagaiman kita ketahui bersama selama ini kita mengenal
adanya tiga kategori model pembangunan. Ketiga kategori tersebut adalah.yang
pertama model pembangunan yang berorientasi pada pertumbuhan, yang kedua model
pembangunan kebutuhan dasar/kesejahteraan sedangkan model yang ketiga adalah
model pembangunan yang berpusat pada manusia. Secara garis besar perbedaan
ketiga model pembangunan tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Model Pembangunan yang
berorientasi pada pertumbuhan
Model ini memandang tujuan pembangunan
sebagai pertumbuhan ekonomi dalam arti sempit, yakni menyangkut kapasitas
ekonomi nasional yang semula dalam jangka waktu yang lama berada dalam kondisi
statis, kemudian bangkit untuk menghasilkan peningkatan GNP per tahun pada angka
5-7 % atau lebih.
Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi tersebut
tidak dapat dihindari dilakukan dengan meningkatkan porsi industri jasa dan
manufaktur serta mengurangi porsi dari sektor pertanian. Oleh karena proses
pembangunan yang terpusat pada produksi, maka penghapusan kemiskinan,
pengangguran dan ketimpangan menduduki urutan kepentingan kedua yang akan
dicapai melalui “Trickle-down effect”.
2.
Model
Pembangunan kebutuhan dasar/kesejahteraan.
Model pembangunan
ini muncul untuk mengoreksi kekurangan-kekurangan dalam model pembangunan yang
berorientasi pada pertumbuhan. Pada intinya model ini merupakan suatu program kesejahteraan atau bantuan bagi
orang yang sangat miskin melalui pemenuhan kebutuhan dasar, yang mencakup tidak
hanya kesempatan memperoleh penghasilan akan tetapi juga akses terhadap
pelayanan publik seperti pendidikan, kesehatan, air bersih, transportasi umum,
dll.
Model ini menurut
Streeten mendasarkan pada 3 argumentasi pokok:
a.
Banyak
dari kaum miskin tidak memiliki aset-aset produktif selain kekuatan fisik
mereka, keinginan kerja mereka dan intelegensi dasar mreka. Pemeliharaan asset
tersebut tergantung pada peningkatan akses terhadap pelayanan publik seperti
pendidikan, pemeliharaan kesehatan,dll.
b.
Peningkatan
pendapatan kaum miskin boleh jadi tidak meningkatkan standar hidup mereka kalau
barang-barang dan jasa yang cocok dengan kebutuhan dan tingkat pendapatan
mereka tidak tersedia.
c.
Peningkatan
standar hidup golongan termiskin dari yang miskin melalui peningkatan
produktivitas mereka memerlukan waktu yang lama. Oleh
karena itu paling tidak program subsidi jangka pendek, dan barangkali program
subsidi permanen diperlukan agar rakyat mendapat bagian dari hasul-hasil
pembangunan.
3.
Model Pembangunan yang
berpusat manusia.
Model pembangunan ini berwawasan lebih
jauh dari pada sekedar pertumbuhan
ekonomi atau pengaddaan pelayanan sosial. Peningkatan perkembangan manusia dan kesejahteraan manusia, persamaan dan sustainability manusia menjadi fokus
sentral proses pembangunan.
Peranan pemerintah dalan model ini adalah
menciptakan lingkungan sosial yang memungkinkan untuk berkembang, yaitu
lingkungan sosial yang mendorong perkembangan manusia dan aktualisasi potensi
manusia secara lebih besar.
Perbandingan
Karakteristik Tiga Strategi Pembangunan
KARAKTERISTIK
|
STRATEGI
|
||
PERTUMBUHAN
|
BASIC NEEDS
|
PEOPLE CENTERED
|
|
FOKUS
NILAI
INDIKATOR
PERANAN
PEMERINTAH
SUMBER UTAMA
KENDALA
|
Industri
Berpusat pada
Industri
Ekonomi-Makro
Entrepreneur
Modal
Konsentrasi dan
Marginalisasi
|
Pelayanan
Berkiblat pada Manusia
Indikator Sosial
Service
Provider
Kemampuan Administratif dan Anggaran
Keterbatasan
Anggaran dan Inkompetensi Aparat
|
Manusia
Berpusat pada Manusia
Hubungan Manusia dengan sumber
Enabler/Fasilitator
Kreativitas dan
Komitmen
Struktur dan
Prosedur yang tidak mendukung
|
Sumber:
Transparansi David Korten
Demikianlah selain model
pembangunan ekonomis yang berorientasi pada efisiensi dikenal pula model
pembangunan sosial yang diarahkan pada kriteria sosial yang lebih luas.
No comments:
Post a Comment