Tuesday, October 16, 2018

KONSEP PEMBANGUNAN SOSIAL



Konsep “sosial” dalam konteks pembangunan sosial bervariasi berkaitan dengan ciri-ciri yang ada di suatu negara dan di dalam masyarakatnya. Diana Conyers menyimpulkan beberapa konsep “sosial”, dapat menyangkut:
  1. pemberian fasilitas-fasilitas sosial, seperti taman nasional, tempat permainan anak-anak,dll;
  2.  lawan dari “individu” dalam arti benda-benda sosial dan keuntungan sosial;
  3. perhatian dan keterlibatan masyarakat;
  4. lawan dari “ekonomis” yakni pembangunan yang mengutamakan faktor-faktor non ekonomis
  5. sesuatu di mana rakyat memiliki beberapa hak intrinsik sebagai anggota masyarakat, yakni hak sosial atau yang secara sosial berhak seperti persamaan kesempatan, kebebasan berbicara, keadilan, partisipasi, pangan yang memadai, dll.
Sebagaimana konsep “sosial” yang memiliki beberapa variasi, makna pembangunan sosial pun juga memiliki variasi yang bermacam-macam. Ada 3 macam kategori pembangunan sosial yang akan dibahas di sini, yaitu:
1.      Pembangunan sosial sebagai pengadaan pelayanan masyarakat.
Interpretasi pembangunan sosial sebagai usaha terencana untuk memberikan fasilitas sosial  adalah definisi yang paling sederhana dan diterima secara luas. Interpretasi ini merupakan derivat dari model pembangunan yang berorientasi pada kebutuhan dasar/kesejahteraan.
2.      Pembangunan sosial sebagai upaya terencana untuk mencapai tujuan sosial yang kompleks dan bervariasi.
Pembangunan sosial mencakup proses pencapaian tujuan sosial yang lebih kompleks dan kadang-kadang bervariasi seperti, persamaan, keadilan sosial, promosi budaya, ketentraman batin,dll. Kendati tujuan sosial ini sulit diukur tetapi banyak pula negara-negara sedang berkembang yang menggunakannya.
3.      Pembangunan sosial sebagai upaya yang terencana untuk meningkatkan  kemampuan manusia untuk berbuat.
Kategori ini merupakan derivat dari model pembangunan yang berpusat pada manusia. Pembanguann sosial meliputi suatu uasaha terncana untuk meningkatkan kemampuan dan potensi manusia dan untuk mengerahkan minat mereka ikut serta dalam proses pembuatan keputusan tentang berbagai hal yang memilki dampak bagi mereka dan bagi penerapan keputusan tersebut. Dengan demikian pembangunan sosial mencoba mempromosikan kekuatan manusia, bukan mengabadikan ketergantungan yang menciptakan hubungan antara birokrat dan masyarakat.
Dalam pembangunan sosial dalam kategori inilah konsep partisipasi menjadi sangat penting. Partisipasi menjadi suatu komponen yang harus ada dalam konsep pembangunan sosial ini. Melalui proses partisipasi itulah kemampuan manusia dan perjuangan mereka untuk membangkitkan dan menopang pertumbuhan kolektif menjadi kuat.
Dengan bervariasinya makna kategori pembangunan sosial yang dipakai dalam berbagai negara tersebut maka untuk pencapaian tujuan pembanguna sosial juga memiliki alternatif pendekatan yang dapat dipilih oleh negara manapun. Alternatif pendekatan ini bergerak dari pendekatan pembangunan sosial yang “top down” sampai pada pendekatan sosial yang berdasar pengelolaan sumber yang bertumpu pada masyarakat/komunitas.
Untuk lebih jelasnya lagi dapat dilihat dalam bagan sebagai berikut.

Perbedaan Ciri-ciri Pendekatan Pembangunan Sosial Atas-Bawah, Cetak Biru dan Pengelolaan Sumber yang Bertumpu pada Masyarakat

Ciri-ciri

Pendekatan

Atas-bawah, cetak biru

Pengelolaan  sumber yang bertumpu pada masyarakat

Ciri khas




Keterandalan






Keuntungan

Kerugian




Prioritas

Segala sumber yang disediakan birokrasi pusat.



Manakala ada sumber pusat yang melimpah, dan Tidak ada sumber daerah yang menganggur.



Cepat dan mudah

Menciptakan ketergantungan,
Program pembangunan sosial berakhir ketika subsidi dihentikan.
Infrastruktur system diberikan dari pusat,
Sumber-sumber potensial dieksplorasi birokrasi pusat.

Sumber-sumber pusat adalah pemacu untuk mengerahkan sumber lokal yang diarahkan sendiri.

Sumber pusat yang tidak memadai,
Sumber daerah tidak dimanfaatkan sepenuhnya,
Pembangunan kemampuan lokal untuk ketahanan dan kepercayaan diri.
Pemanfaatan daerah sepenuhnya.
Sulit dimulai,
Lamban dan sulit mengelolanya.


Pengikisan Kemiskinan

Sumber-sumber dikerahkan masyarakat lokal.

No comments:

Post a Comment